Seniman jenius Cesar Catilina berusaha membawa kota Roma Baru ke masa depan yang utopis dan idealis, sementara lawannya, Wali Kota Franklyn Cicero, tetap berkomitmen pada status quo yang regresif, yang melestarikan keserakahan, kepentingan khusus, dan perang partisan. Terbelah di antara mereka adalah sosialita Julia Cicero, putri Wali Kota, yang cintanya pada Cesar telah membagi kesetiaannya, memaksanya untuk menemukan apa yang menurutnya benar-benar layak diterima umat manusia.