Di dunia balap unta sirkuit kecil yang penuh energi, Ghanim tengah mempersiapkan diri untuk perlombaan Safwa yang hebat  tempat para pahlawan diciptakan. Di sini, di antara kandang-kandang yang berdebu, pelana, dan cambuk, olahraga yang dihormati namun berbahaya ini juga menjadi ajang perebutan sejarah, dengan para penunggang dan pemilik unta yang bersatu dalam mengejar warisan keluarga. Adik laki-lakinya dan penjahit Badui, Matar, tumbuh besar dengan mendengarkan Ghanim membacakan puisi tentang kakek mereka yang legendaris, yang hanya disebut sebagai “Hajjan,” kata bahasa Arab untuk joki. Namun, saat mengikuti jejak kakeknya, membangun nama untuk dirinya sendiri dalam perlombaan kualifikasi regional, permainan curang telah memperpendek impian Ghanim.